Soal Dugaan Skenario Menjegal Ganjar di Pilpres, Seniman Tuangkan Kekesalannya Dalam Bentuk Lukisan
By Admin
nusakini.com - Surabaya - Dinamika politik jelang Pilres 2024 semakin panas, disebut-sebut ada aroma skenario untuk mengganjal Ganjar Pranowo maju dalam perhelatan Capres 2024 mendatang.
Ironisnya, dugaan munculnya skenario penjegalan tersebut justru dilakukan oleh rekan-rekan se partai Ganjar yakni Partai Dekmokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dalam upaya dugaan penjegalan tersebut, bukan hanya Ganjar Pranowo yang diterpa isu miring, bahkan para relawan Ganjar Pranowo pun ikut diserang, direndahkan dan disepelekan.
Hal ini diungkapkan Ketua Satuan Relawan Ganjarist Jember Agus Hadi Santoso, Selasa (7/2022). Menurut Agus, beberapa hari ini relawan- relawan Jokowi juga terkena imbasnya ikut dikecam dan di rendahkan bahkan sampai terkesan menantang ke relawan-relawan dan mempersilahkan jika relawan Jokowi tidak mendukung PDI Perjuangan.
"Sebenarnya jika diruntut dari awal kami akui memang relawan Ganjarist-lah yang memulai gerakan mendukung, meminta, mendesak Mas Ganjar untuk bersedia dicalonkan menjadi Capres tahun 2024 sebagai penerus Joko Widodo, sekaligus mengamankan kebijakan-kebijakan Pak Jokowi yang sudah mampu merebut Freeport dari tangan Amerika, merebut TMII ( taman mini indonesia indah ) dari penguasaan Cendana, melanjutkan mega proyek IKN, jalan tol, pelabuhan-pelabuhan dan lain-lain", jelas Agus.
Dia menyadari bahwa kelompok relawan tidak memiliki kapasitas merekomendasi capres untuk bisa mendaftarkan ke KPU, karena dalam konstitusi ini adalah ranahnya partaI politik.
"Sebagai relewan kami sadar, maka kami sebagai relawan Ganjar1st mencoba melakukan gerakan semi politik dengan cara membangun jaringan Ganjarist di seluruh indonesia, bergerak pelan tapi pasti, karena memang dananya gotong royong. tapi Alhamdulillah dalam kurun satu tahun kami bergerak tepat nya 1 Juni kemarin", ujarnya.
Di HUT Ganjarist ke 1, imbuh Agus, relawan Ganjarist sudah mampu membentuk jaringan atau Satuan Relawan (Satrel) yang menyebar ke seluruh Indonesia.
"Dan seiring waktu terus bermunculan Ganjarist-Ganjarist lain dengan berbagai nama dengan gerakan yang berbeda-beda. Dan serunya, relawan-relawan Pak Jokowo juga ikut melebur dan membentuk nama baru untuk mendukung Pak Ganjar", lanjutnya.
Ketika Seniman Ikut Merespon
Dari semua fenomena yang terjadi di panggung politik nasional inilah yang kemudian membuat seorang pendukung Ganjar asal Jember yang berprofesi seniman, Henang Tatas Takariyanto, merasa tersinggung dan prihatin karena perlakuan beberapa elite politik PDIP terhadap Ganjar Pranowo dan relawan-relawannya.
Ekspresi kekesalan serta keprihatinannya kemudian dituangkan dalam bentuk lukisan yang diberi judul "Kun Fa Yakun".
Jika Allah sudah berkehendak untuk menjadikan Ganjar Pranowo jadi presiden di 2024, cukup dengan "Kun Fa Yakun", yag lain lewat termasuk oknum-oknum partai yang mengumbar kesombongan karena merasa besar dan hebat itu", tegas Henang, Selasa (7/6/2022)
Henang merasa sangat kecewa karena selama ini banyak kelompok seniman, khususnya pelukis di Jember yang menjadi pemilih PDIP.
"Kok oknum elit partai yang selama ini didukungnya menjadi demikian beringas merendahkan, meremehkan suara rakyat yg padahal mereka sebagian adalah pemilih PDIP. Saya sangat kecewa dibuatnya", pungkasnya.
Ganjarist Jember : Ganjar Capres, Puan Bisa Jadi Calon Ketum PDIP
Sementara itu, relawan pendukung Ganjar Pranowo di Jember, meminta tidak lagi ada upaya pembenturan antara Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 nanti. Dua sosok ini dinilai merupakan kader terbaik yang dimiliki Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Ketua Ganjarist Jember, Agus Hadi Santoso, mengatakan saat ini Ganjar tinggal menunggu keputusan dari PDIP untuk maju sebagai calon presiden di 2024 nanti. Jika pun restu partai tidak didapat, dia yakin bakal muncul desakan tidak hanya dari Ganjarist namun juga dari para pendukung Jokowi.
Jika PDIP tidak merekomendasi Ganjar, maka kami yakin akan ada desakan dari para relawan dan para relawan Jokowi yang bergabung bersama Ganjar. Kami ingin Indonesia tidak jatuh pada pemimpin yang kurang baik. Kami nilai Mas Ganjar yang terbaik,” kata Agus, ditulis Selasa (7/6/2022).
Agus ingin rekomendasi capres PDIP jatuh kepada Ganjar. Sementara Puan, kata dia, dapat dipilih menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.
“Mbak Puan bisa ditempatkan di posisi pengganti Bu Mega (Megawati Sukarnoputri) sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Itu angan-angan di benak kami, para mantan pengurus PDIP,” kata mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember ini.
“Kalau Mbak Puan jadi ketua umum, kami akan hormat sekali dan Bu Mega akan menyandang gelar sebagai ibu negarawan, karena lebih mengutamakan menjaga bangsa ini daripada kepentingan-kepentingan yang bersifat pribadi,” kata Agus.
Agus menilai PDIP bakal mendapat banyak kawan jika mengusung Ganjar. “Kami melihat KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yang merupakan gabungan Golkar, PAN, dan PPP juga ingin mengusung Pak Ganjar. Feeling politik kami KIB akan mengusung Ganjar,” katanya.
Jika PDIP tidak mengusung Ganjar, Agus memandang duet calon presiden dan wakil presiden yang diminati partai-partai lain adalah Ganjar-Erick Thohir, Ganjar-Airlangga Hartarto, dan Ganjar-Sandiaga Uno. “Beberapa nama ini sudah mencuat di survei,” katanya. (*)